nagari-muaro-paiti-tekan-angka-stunting-menjadi-50-program-penanganan-stunting-berhasil

Dipublikasikan pada 13 Jun 2025 oleh Admin

Nagari Muaro Paiti Tekan Angka Stunting menjadi 50%, Program Penanganan Stunting Berhasil.

Muaro Paiti, 12 Juni 2025 - Telah diselenggarakan kegiatan evaluasi dan validasi data stunting penimbangan massal bulan Februari Tahun 2025 di Nagari Muaro Paiti yang dihadiri oleh Forkopimca Kapur IX, Kepala Puskesmas Muaro Paiti, Pendamping Desa, Korlap PLKB, TPG Puskesmas Muaro Paiti, Pendamping PKH, Perangkat Nagari, Ketua dan Anggota Bamus, Unsur Kelembagaan Masyarakat, Bidan Desa, Perwakilan PAUD, KPM, Pengurus RDS dan Perwakilan Kader KB. 

Keputusan musyawarah menyepakati jumlah balita stunting Nagari Muaro Paiti berdasarkan hasil penimbangan massal Bulan Februari Tahun 2025 sebanyak 17 balita. Jumlah tersebut berkurang 50% dari persentase sebelumnya dimana terdapat 34 balita stunting berdasarkan pengukuran massal Bulan Agustus Tahun 2024. 

Sekretaris camat Kapur IX, Aidil Fitri, B. S. Ag., memberikan apresiasi atas penurunan angka stunting yang signifikan di Nagari Muaro Paiti. "Dari 34 kasus menjadi 17 kasus, yang keluar karena usia 7 orang ditambah kasus baru 1 orang, berarti ini prestasi, " ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Nagari Muaro Paiti, dr. Putri Nilam Sari Nazir. Beliau menyampaikan rasa terimakasih atas prestasi dan kerjasama semua lintas sektoral yang terlibat sampai tingkat jorong.

"Kami mengucapkan terimakasih atas banyaknya bantuan yang telah diupayakan oleh nagari untuk penanganan stunting di Nagari Muaro Paiti, mulai dari kader yang memasak PMT untuk anak balita stunting, kelas balita,ibu hamil dan banyak lagi. Langkah kedepannya anak yang 17 ini harus kita pelajari faktor-faktor penyebab stunting nya, kalau kami dari Puskesmas akan fokus ke faktor kesehatan sedangkan dari PLKB akan fokus ke pola asuh dan perilaku, " ujarnya.

Lebih lanjut, Isnawati, A. Md.,Keb., selaku korlap PLKB Kecamatan Kapur IX, menegaskan bahwa upaya preventif sangat penting dalam penanganan stunting, selain pengetahuan tentang pola asuh dan perilaku yang baik, skrining dini dan pendampingan pada catin melalui Elsimil juga memiliki peran penting. Elsimil membantu mendeteksi faktor risiko stunting sejak dini, seperti usia pernikahan dini dan memberikan edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil yang sehat.

Penurunan angka stunting di Nagari Muaro Paiti tidak semata-mata membuat Pemerintahan Nagari lengah dalam mengatasi masalah tersebut. Pada Tahun 2025 sejumlah program penanganan stunting telah dianggarkan dalam APB Nagari tahun 2025-2026, baik yang bersifat pemberdayaan, pembangunan fisik, maupun pengadaan mobiler yang menunjang aktifitas Posyandu di Nagari Muaro Paiti. Wali Nagari Muaro Paiti, Marsis, S.Pd.M.M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan :

"Meskipun saat ini angkanya turun, kita harus siap untuk kemungkinan terjadinya kasus baru. Upaya kita harus lebih maksimal, Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus mengerti bagaimana gizi yang cukup. Kalau sekarang pemerintah memang banyak memberikan bantuan untuk anak stunting ini, baik itu untuk penenuhan gizinya, sanitasinya, maupun penunjang jaminan kesehatannya. Jikalau nanti tidak ada lagi bantuan dari pemerintah, maka bagaimana kita bisa memanfaatkan apa yang ada di nagari kita ini untuk memenuhi asupan gizi yang dimaksud." 

Diakhir sambutannya, Wali Nagari menyampaikan terimakasih kepada semua unsur yang terlibat dalam upaya penanganan stunting di Nagari Muaro Paiti, terutama kader kesehatan yang terkait langsung membimbing orang tua balita stunting ini.